Pimpin Rakor Perkembangan Longwis, Fatmawati Harap ada Perputaran Ekonomi di Lorong

MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menargetkan ribuan lorong di Makassar disulap menjadi Lorong Wisata (Longwis). Setiap kecamatan, harus memiliki Longwis.

Hal itu kembali ditegaskan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat memimpin rapat koordinasi (rakor) perkembangan Longwis bersama camat dan organisasi perangkat daerah teknis terkait, Selasa 02 Mei 2023.

Fatmawati bilang, Longwis menjadi salah satu program prioritas di masa pemerintahannya bersama Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Alasannya, Longwis dianggap bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di dalam lorong. Juga bagian dari upaya menekan laju inflasi kota Makassar.

Dengan begitu, Fatmawati meminta kepada seluruh camat dan lurah untuk lebih meningkatkan sinergitas. Mengingat, program Longwis sudah memasuki tahun ke-2.

“Ini sudah masuk tahun ke dua kerjasama camat dan lurah harus lebih ditingkatkan. Karena kita target 1.000 lorong per tahun,” tegasnya di Kantor Balai Kota, tadi.

Di tahun ke-2 ini, Fatmawati ingin progres Longwis harus jauh lebih baik lagi. Paling tidak, perputaran ekonomi sudah bisa dirasakan di dalam lorong.

Misalnya, kata dia, UMKM harus lebih diaktifkan lagi. Termasuk budidaya Kelompok Wanita Tani  (KWT) harus lebih dimassifkan.

Juga budidaya tanaman, polybagnya harus lebih banyak dan produktif.

“Kita berharap wisatawan yang berkunjung ke Longwis bisa mengadopsi apa yang diterapkan di Longwis tersebut. UMKMnya lebih aktif lagi buat ciri khas agar perputaran ekonomi lancar juga,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahangan Pangan Makassar, Mahyuddin mengungkapkan, jumlah Lorong Wisata sudaah mencapai 1.710 lorong hingga April 2023 ini.

“Sesuai RPJMD targetnya 1.000 lorong per tahun. Tahun ini insyaAllah capai target,” ungkapnya.

Pihaknya juga sudah memerikan bantuan kepada setiap KWT di kelurahan berupa pupuk, polybag dan bibit tananam. Itu dilakukan demi mencapai target yang diinginkan.

“Syaratnya di lorong wisata itu harus membentuk dulu KWT dan aktif baru kita bisa memberi bantuan. Agar urban farming yang akan dibuat bisa terlaksana,” sebutnya.

Mahyuddin juga berharap adanya intervensi camat dan lurah untuk membantu mencapai target 2.000 lorong wisata untuk tahun 2023.  (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here