MAKASSAR — TP PKK Kota Makassar melalui Pokja I mendorong kampanye lindungi anak dan cegah kekerasan seksual melalui kegiatan Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual (KILAS), berlangsung di Baruga Anging Mammiri, Kamis, (26/6/2025).
Di hari kedua kegiatan ini, sekaligus menjadi persiapan matang menjelang lomba vlog KILAS bulan depan. Melalui lomba vlog dengan tema “Tubuhku, Hakku,”.
Ketua Pokja I TP PKK Makassar, Hj .Siti Syahriati ASyahrum, dalam sambutannya menekankan tujuan kegiatan ini adalah agar kader semakin memahami pentingnya upaya pencegahan kekerasan seksual, terutama kepada anak-anak.
“TP PKK Kota Makassar ingin para kader mampu berkontribusi sebagai agen edukasi di masyarakat, untul mencegah kekerasan dan pelecehan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, pemahaman ini harus diimplementasikan tidak hanya secara langsung di lingkungan sekitar, tetapi juga disebarkan secara kreatif dan masif lewat media sosial.
Untuk itu, Ia berharap melalui Lomba vlog ini dapat menjadi sarana untuk melahirkan pesan-pesan edukatif dan inspiratif.
“Melalui kampanye ‘Tubuhku, Hakku,’ kita ingin para kader membuat video vlog edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai hak tubuh dan upaya mencegah kekerasan seksual,” ujarnya.
Syahriati juga menekankan bahwa lomba ini menjadi ajang bagi ibu-ibu untuk berkreasi dan mengekspresikan ide secara visual agar pesan bisa lebih mudah diterima khalayak luas.
Ketua Panitia Kegiatan Rana Suharmika juga berpesan agar setiap kader membuat konten vlog sebaik-baiknya, dikemas secara menarik, edukatif, dan tetap sesuai tema.
“Dengan begitu, pesan penting bahwa tubuh adalah hak pribadi dan harus dilindungi bisa lebih efektif tersampaikan,” jelasnya.
Lanjutnya, selain sebagai upaya pencegahan, ini juga menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial TP PKK Makassar.
Pada kegiatan ini, salah satu pengurus Pokja I, Fidiah Insenia Ishlah, memberikan penjelasan mengenai pentingnya edukasi seksual sejak dini serta peran kader TP PKK dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak.
Ia menjelaskan berbagai bentuk edukasi seksual yang bisa dilakukan, seperti mengenalkan bagian tubuh dan batasan sentuhan, agar anak-anak memahami cara melindungi diri mereka sendiri.
Selain itu, pengurus Pokja I lainnya, Ade Ayu Chadijah, turut menyampaikan syarat dan ketentuan lomba vlog, sekaligus memaparkan teknis lomba agar peserta lebih memahami ketentuan serta tahapan lomba.
Untuk mematangkan persiapan pembuatan vlog, panitia juga menghadirkan Gigi Fathirah, seorang praktisi videografi, yang memberikan materi tentang teknik pengambilan gambar dan editing video menggunakan telepon genggam.
Dengan pembekalan ini, diharapkan para peserta lomba vlog mampu menghasilkan konten kreatif dan berkualitas. (***)