DAERAH  

Lewat Aplikasi Lontara+, Dinas Kominfo Makassar Tindaklanjuti 256 Aduan Masyarakat

MAKASSAR – Pada 27 Juli 2025 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meluncurkan layanan berbasis online terintegrasi versi 1.0. Layanan super apps itu diberi nama Lontara+. Platfrom itu melayani seluruh aduan masyarakat.

Hampir dua bulan lamanya beroperasi, sudah tercatat ada ratusan aduan masyarakat yang terhimpun di dalam aplikasi itu.

Begitu yang disampaikan Kepala Dinas Kominfo Makassar, Muhammad Roem, Selasa 16 September 2025.

“254 (aduan) sudah ditangani,” sebutnya.

Menurutnya, setiap aduan yang masuk langsung dikoordinasikan atau disampaikan ke organisasi perangkat daerah terkait.

Misalnya, terkait dengan aduan perbaikan jalan. Itu ditindaklanjuti oleh dinas pekerjaan umum. Begitu pun dengan aduan lainnya. Seperti masalah air bersih.

“Aduan itu juga soal sampah (dinas lingkungan hidup/kecamatan). Lampu jalan (dinas perhubungan) dan drainase (dinas pekerjaan umum),” jelas Roem, yang pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata Makassar tersebut.

Saat diluncurkan, Tim Ahli Pemkot Makassar, Dara Nasution menjelaskan, jika Lontara plus itu menghimpun seluruh aplikasi yang tersebar di semua organisasi perangkat daerah. Jumlahnya sekira 358 aplikasi.

Lontara plus hadir untuk mengintegrasikan seluruh fungsi tersebut ke dalam satu aplikasi ringan. Dengan begitu tidak membebani memori ponsel masyarakat. Namun mampu memberikan akses ke seluruh layanan kota.

“Visinya adalah satu aplikasi terpadu untuk seluruh layanan publik Kota Makassar. Kami tidak ingin warga harus mengunduh banyak aplikasi berbeda. Semua fungsi yang ada sebelumnya kami rangkum di Lontara+,” ungkap Dara, saat peluncuran.

Lebih lanjut alumni Oxford itu menjelaskan, terdapat tiga nilai utama dari aplikasi itu. Yakni inklusif, cepat, mudah.

Lontara plus juga dirancang dengan tiga value utama. Pertama, keterjangkauan dan inklusivitas. Aplikasi ini dibuat agar dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum terbiasa dengan teknologi digital.

Kedua, kecepatan yakni memotong rantai antrean layanan publik yang selama ini menjadi keluhan warga.

“Dan ketiga, kemudahan, kami anggap menyederhanakan prosedur yang biasanya panjang, seperti pengurusan KTP, KK, atau akta kelahiran. Kini bisa lebih muda dan cepat,” jelasnya.

Program awalnya dilakukan berbasis riset, melayani 7 segmen pengguna. Dimana, konsep Lontara plus dilakukan melalui riset mendalam, FGD, dan survei publik.

Hasil riset memetakan tujuh tipe pengguna utama.

“Di antaranya segmen pelajar/mahasiswa (the adaptive learner), segmen tenaga pendidik (the effecient educator), segmen Ibu rumah tangga (the hands-on the homemaker), Segmen Karyawan swasta (the task-oriented worker),” tuturnya.

“Ada juga segemen freelancer (the flekxible achiever), segmen wiswasta (the resilient entrepreneur), Lansia/non-digital user (determined elder),” tambah Dara Nasution.

Dia menambahkan, setiap segmen memiliki kebutuhan prioritas yang kemudian diakomodasi dalam aplikasi, mulai dari administrasi kependudukan, pendidikan, bantuan sosial, layanan kesehatan, perizinan usaha, informasi lowongan kerja, hingga fitur tanggap darurat dan pengaduan infrastruktur, hingga penjualan tiket stadion.

Adapun fitur untuk warga, data untuk pemerintah. Selain memudahkan masyarakat, Lontara plus juga dirancang untuk membantu ASN dan OPD dalam memantau data layanan publik secara real time.

Informasi seperti jumlah permohonan, jenis layanan paling banyak digunakan, hingga estimasi waktu penyelesaian akan tersedia untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis data.

“Lontara+ bukan hanya aplikasi layanan warga, tetapi juga sistem manajemen kota. Data yang masuk akan membantu Pemkot mengetahui kebutuhan masyarakat secara cepat dan akurat,” beber Dara.

Dengan Lontara plus, Pemkot Makassar menargetkan terbentuknya ekosistem digital terpadu yang mendukung visi kota unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan.

“Sosialisasi akan terus kami lakukan selama setahun ke depan untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang belum terbiasa dengan teknologi, dapat memanfaatkan aplikasi ini,” tukasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *