DAERAH  

Tragedi 29 Agustus, Ketua DPRD Makassar Sebut Duka Mendalam, Siap Bertaruh Nyawa

MAKASSAR – Gedung DPRD Makassar terbakar pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Alami rusak parah. Itu imbas dari aksi unjuk rasa yang berlangsung anarkis di Makassar.

Insiden itu juga menghanguskan puluhan kendaraan yang terparkir di gedung yang terletak di Jalan AP Pettarani tersebut. Juga terdapat korban jiwa meninggal dunia. Dua di antaranya staf yang bertugas di DPRD Makassar, dan satunya merupakan pejabat di Kecamatan Ujung Tanah.

Ketua DPRD Makassar, Supratman lantas tak kuasa menahan tangisnya saat mengenang insiden itu. Baginya, tragedi itu merupakan duka terbesar bagi lembaga legislatif yang dipimpinnya.

Legislator Partai NasDem itu pun berharap kejadian serupa tak pernah terulang dan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar menyalurkan aspirasi secara damai dan bermartabat.

Dengan suara bergetar, Supratman menyatakan kesediaannya mengorbankan nyawa demi menjaga keamanan dan kedamaian Makassar.

“Kalau hari ini Makassar untuk amannya, ambil nyawanya di Supra. Saya bertaruhkan nyawaku demi waktu Makassar,” tegasnya dalam deklarasi damai bersama Wali Kota Makassar, Forkopimda, dan organisasi kepemudaan (OKP) di Warkop SIJA, Jalan Sawerigading, Minggu (31/8/2025).

“Saya tidak rela Makassar hancur. Kasihan Makassar seperti ini, hanya karena persoalan pusat, masyarakat menjadi korban,” tambah penuh haru.

Supratman menegaskan, selama 12 tahun menjadi wakil rakyat hingga periode ketiganya saat ini, DPRD Kota Makassar tak pernah menutup pintu aspirasi.

Menurutnya, gedung DPRD adalah rumah rakyat, tempat semua kelompok masyarakat menyampaikan suara.

“Tunjukkan pada saya satu saja aspirasi mahasiswa yang ditolak di DPRD Kota Makassar. Tidak ada. Karena rumah DPRD adalah rumah rakyat, rumah kita semua,” tegas politisi NasDem itu.

Namun, rasa haru bercampur kesedihan tampak saat ia menyebut gedung DPRD justru dibakar saat unjuk rasa ricuh.

“Yang kita sesalkan, kenapa rumah kita sendiri yang dibakar? Tetapi sudahlah, semua sudah terjadi. Yang penting, ke depan kita jaga Makassar agar tetap aman, dan proses pemerintahan tetap berjalan,” kata Supratman.

Menurutnya, insiden berdarah yang menewaskan empat jiwa itu harus dijadikan pelajaran bersama agar tidak pernah terulang.

 

Ia bersama Forkopimda, termasuk Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, berkomitmen memastikan kota tetap kondusif.

“Kami hanya ingin melihat Makassar lebih baik, rakyatnya lebih bahagia. Jangan sampai kejadian kemarin terulang, karena akan menjadi sorotan buruk bagi kota kita,” ucapnya.

Dengan penuh harap, Supratman mengajak seluruh masyarakat tetap menjaga Makassar dari aksi anarkis. Ia menegaskan DPRD tidak pernah melarang demonstrasi, namun penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan damai.

“Kalau ada yang mau demo, silakan. Itu hak rakyat. Tapi jangan lagi ada anarki seperti kemarin, karena nyawa manusia yang melayang itu sangat berdosa,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Supratman mengingatkan semua pihak bahwa Makassar adalah rumah bersama.

“Makassar ini rumah kita. Jangan sampai rumah kita sendiri yang kita hancurkan,” tutupnya dengan suara bergetar. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *