MAKASSAR – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Optimalisasi Pekarangan Keluarga dengan menanam pisang dan cabai, di Makassar, Kamis (16/11).
Tim Ahli PKK, Kasmawaty Paturusi, mengatakan, penguatan ekonomi masyarakat merupakan salah satu isu utama yang dikawal PKK. Hal ini dikarenakan aspek ekonomi menjadi aspek yang krusial dalam menunjang kehidupan masyarakat.
Untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, TP PKK Sulsel mendorong pemanfaatan potensi sumber daya keluarga dalam rangka pemenuhan pangan keluarga dan menyejahterahkan masyarakat secara umum.
“Tim Penggerak PKK Sulsel dalam mencapai misi tersebut dengan menghadirkan berbagai kegiatan dan salah satu kegiatan tersebut bimbingan teknis optimalisasi lahan pekarangan pisang dan cabai,” kata Kasmawaty.
Dirinya menjelaskan, pemilihan tanaman cabai karena menjadi komoditi yang sering menyumbang inflasi. Pada waktu dan kondisi tertentu harganya dapat meningkat. Meskipun bukan merupakan makanan pokok, tapi cabai menjadi salah satu pelengkap yang harus ada.
Adapun komoditas pisang adalah komoditi yang tergolong dalam komoditi hortikultura. Namun dapat dikonsumsi untuk menggantikan makanan pokok yaitu nasi dengan kandungan gizi yang cukup baik.
“Selain itu jika diolah dengan baik, pisang akan menjadi nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan untuk pendapatan keluarga,” jelasnya.
Kepala Dinas PMD Sulsel, Muh Saleh, menyambut baik upaya TP PKK Sulsel menggerakkan ibu-ibu desa untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong yang ada.
“Kita juga sedih kalau orang di desa masih membeli cabai. Kenapa kita tidak optimalkan lahan kita untuk menanam pohon produktif seperti cabai, tomat, sayuran dan lainnya,” kata Saleh.
Saleh menyebut, kondisi tanah dan iklim di seluruh wilayah Sulsel sangat cocok untuk ditanami cabai dan pisang.
“Apalagi tanah yang ada di desa-desa itu lebih subur. Jadi kader-kader PKK kita ini bisa menjadi penggerak untuk menyampaikan kepada masyarakat di desa bisa produktif, dan membantu ekonomi keluarga,” pungkasnya. (*)