Tujuh Anak “Manusia Silver” Terjaring Operasi Dinsos Makassar, Raup Keuntungan Ratusan Ribu

MAKASSAR – Minggu kemarin, 09 Juli 2023. Dinas Sosial (Dinsos) Makassar kembali menggelar operasi penertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Tujuh anak “manusia silver” terjaring. Badannya dipenuhi cat berwarna silver, tidak mengenakan baju. Mereka menenteng ember sebagai wadah meminta uang kepada pengguna jalan.

“Kita jaring mereka di lampu merah jalan Masjid Raya,” kata Plt Kepala Bidang Rehsos, Suhartiny, Senin 10 Juli 2023.

Pada penertiban kali ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) Saribattang menyasar seluruh lampu merah atau traffic light di kota berjuluk Anging Mammiri ini.

Personel Satpol PP dan aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar pun dilibatkan.

Selain manusia silver, juga terjaring gelandangan dan pengemis.

“Ada juga lima anak jalanan terjaring mengenakan atribut badut di perempatan BTP dan Jalan Dg Ramang. Kalau gelandangan dan pengemis kita jaring satu orang di simpang lima bandara,” sebut Suhartiny.

Mereka yang terjaring selanjutnya dibina di Rumah Penampungan dan Trauma Center (RPTC) Dinsos Makassar.

“Total yang kita amankan kemarin 15 orang, kita bina selama lima hari. Waktunya kita tambah melebihi SOP. Sebab, mereka yang terjaring ini rata-rata pernah terjangkau sebelumnya,” beber Kepala UPT RPTC Dinsos Makassar, Masri Tajuddin.

Dari hasil penertiban tersebut, Tim TRC Dinsos Makassar menyita uang tunai yang nilainya mencapai ratusan ribu.

“Ada uang tunai disita, tapi akan dikembalikan setelah mereka melalui tahapan pembinaan selama lima hari. Bayangkan, pengakuan salah satu anak manusia silver memperoleh keuntungan Rp120 ribu dalam waktu setengah jam saja,” ungkap Masri.

Pengakuan lainnya, ada juga di antara manusia silver tersebut yang meraup keuntungan Rp109 ribu dan Rp38 ribu.

Mereka yang terjaring pun, rata-rata warga kota Makassar.

“Ada yang tinggal di sekitaran pasar terong, di depan Unhas Tamalanrea atau di depan Dinas Pendidikan Sulsel. Anak-anak ini lahirnya di Makassar, orang tuanya berasal dari luar. Sebagian tinggal di kos-kosan, dan ada yang tinggal di tanah orang mendirikan,” terang Masri.

Penertiban ini pun bakal berlangsung selama sepekan ini. Apalagi, Makassar menjadi tuan rumah penyelenggara Rakernas Apeksi 2023.

“Patroli kita gelar sejak Minggu kemarin sampai acara Rakernas Apeksi selesai. Yang pastinya, kegiatan ini rutin kita laksanakan,” tutupnya. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here