Terinspirasi YCC Apeksi, Delegasi Pemuda Singapura Berniat Kembangkan Forum yang Sama

MAROS – Delegasi pemuda dari Singapura juga mengikuti forum Youth City Changers (YCC) selama dua hari, di Tokka Tena Rata, Kabupaten Maros.

Forum kepemudaan ini, berakhir Selasa, 11 Juli 2023. Juga diikuti delegasi pemuda dari 50 kota se-Indonesia.

Salah satu pemuda perwakilan dari Singapura, Zaid bin Abdurrahman mengaku sangat terinspirasi dengan forum YCC itu, yang merupakan salah satu rangkaian dari Rakernas Apeksi 2023.

Dia bahkan berniat untuk mengembangkan forum yang sama berkolaborasi dengan negara Asia lainnya.

Sebab menurutnya, program yang ditawarkan YCC sangat menarik. Para peserta juga saling memahami dalam membahas isu-isu yang tidak terlepas dari tema kegiatan.

“Harapannya pemuda-pemudi dari Indonesia dan Singapura agar terus berkolaborasi untuk memahami isu-isu di Indonesia juga Singapura. Jadi untuk acara berikutnya kami harap bisa bekerjasama lagi,” kata Zaid, tadi.

Zaid lantas bilang, pada kegiatan YCC selanjutnya, dirinya bakal memotori untuk mendatangkan lebih banyak delegasi dari negaranya.

Apalagi permasalahan yang dialami pemuda Indonesia dan Singapura tidak jauh berbeda. Seperti isu politik dan sosial.

Pun jika forum yang sama dilaksanakan di Singapura berkolaborasi dengan negara-negara di Asia, hal itu menjadi kesempatan emas bagi para pemuda untuk belajar dari perbedaan latar belakang budaya, sosial dan ekonomi.

“Kita bukan saja membicarakan apa yang dihadapi pemuda di Singapura tetapi juga di berbagai negara termasuk Indonesia. Semoga Singapura juga dapat memberikan banyak partisipasi untuk mengembangkan kegiatan yang sama,” harap Zaid.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pun sebelumnya menjelaskan peran pemuda dalam menghadapi tantangan masa depan.

Harus bisa memiliki kemampuan adaptif leadership atau kepemimpinan yang adaptif. Juga berkemampuan daya tahan atau resiliensi.

“Mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat ialah pemimpin masa depan. Makanya adaptif leadership sangat dibutuhkan,” kata dia saat membuka Forum YCC, Senin 10 Juli 2023.

Apalagi saat ini, kata Danny Pomanto-sapaannya, kondisi dunia dihantui dengan empat potensi bencana global.

Masing-masing bencana populasi, perubahan iklim, pandemi dan dampak dari perang Rusia-Ukraina.

Dia kemudian bilang, dampak dari bencana populasi itu, bisa menyebabkan terjadinya krisis pangan.

“Itulah mengapa saya mengajak untuk menanam pangan di lorong (lorong wisata) agar Makassar bisa survive di masa depan. Tetapi semoga bencana pangan ini semoga tidak terjadi,” kuncinya. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here